Komunikasi memilki pengertian yakni proses penyampaian maksud atau pesan dari sang komunikator kepada komunikan baik dalam bentuk satu arah atau dua arah,dengan menggunakan media (alat bantu) maupun tidak, dengan tujuan terwujudnya
Mutual understanding, perubahan pemikiran dan perilaku. Komunikasi memiliki dua jenis dalam bentuk penyampaiannya, yakni verbal dan non verbal. Verbal itu mencakup lisan dan tulisan, sedangkannon verbal mencakup mimik wajah, bahas tubuh ataupun simbol.
Dalam terminology George Herbert Mead, setiap isyarat non verbal dan pesan verbal yang dimaknai berdasarkan kesepakatan bersama oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu interaksi merupakan satu bentuk simbol yang mempunyai arti yang sangat penting. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka kita dapat mengutarakan perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang lain. Sesuai dengan pemikiran-pemikiran Mead, definisi singkat dari tiga ide dasar dari interaksi simbolik adalah :
- Mind (pikiran) – kemampuan untuk menggunakan simbol yang mempunyai makna sosial yang sama, dimana tiap individu harus mengembangkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu lain.
- Self (diri pribadi) – kemampuan untuk merefleksikan diri tiap individu dari penilaiansudut pandang atau pendapat orang lain, dan teori interaksionisme simbolis adalah salahsatu cabang dalam teori sosiologi yang mengemukakan tentang diri sendiri (the-self) dan dunia luarnya.
- Society (masyarakat) – hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di tengah masyarakatnya
Charron (1979) menyebutkan pentingnya pemahaman terhadap simbol-simbol ketika seseorang menggunakan teori interaksionisme simbolis. Simbol adalah objek sosial dalam suatu interaksi. Ia digunakan sebagai perwakilan dan komunikasi yang ditentukan oleh orang – orang yang menggunakannya. Orang-orang tersebut memberi arti, menciptakan dan mengubah objek tersebut di dalam interaksi. Simbol sosial tersebut dapat mewujud dalam bentuk objek fisik (benda-benda kasat mata); kata-kata (untuk mewakili objek fisik, perasaan, ide-ide, dan nilai-nilai), serta tindakan (yang dilakukan orang untuk memberi arti dalam berkomunikasi denganorang lain
Tiga tema konsep pemikiran George Herbert Mead yang mendasari interaksi simbolik antara lain:
1.Pentingnya makna bagi perilaku manusia.
Tema ini berfokus pada pentingnya membentuk makna bagi perilaku manusia, dimana dalam teori interaksi simbolik tidak bisa dilepaskan dari proses komunikasi, karena awalnya makna itu tidak ada artinya, sampai pada akhirnya di konstruksi secarainterpretif oleh individu melalui proses interaksi, untuk menciptakan makna yang dapat disepakati secara bersama dimana asumsi-asumsi itu adalah sebagai berikut : Manusia, bertindak, terhadap, manusia, lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lainkepada mereka, Makna diciptakan dalam interaksi antar manusia, Makna dimodifikasimelalui proses interpretif .
2.Pentingnya konsep mengenai diri (self concept).
Tema ini berfokus pada pengembangan konsep diri melalui individu tersebut secara aktif, didasarkan pada interaksi sosial dengan orang lainnya dengan cara antara lain : Individu-individu mengembangkan konsep diri melalui nteraksi dengan orang lain, Konsep dirimembentuk motif yang penting untuk perilaku Mead sering kali menyatakan hal ini
sebagai : ”The particular kind of role thinking – imagining how we look to another person ”or”ability to see ourselves in the reflection of another glass”.
- Hubungan antara individu dengan masyarakat.
Tema ini berfokus pada dengan hubungan antara kebebasan individu dan masyarakat,dimana norma-norma sosial membatasi perilaku tiap individunya, tapi pada akhirnya tiap individu-lah yang menentukan pilihan yang ada dalam sosial kemasyarakatannya. Fokusdari tema ini adalah untuk menjelaskan mengenai keteraturan dan perubahan dalam proses sosial. Asumsi – asumsi yang berkaitan dengan tema ini adalah: Orang dan kelompok masyarakat dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial, Struktur sosial dihasilkan melalui interaksi sosial.
Interaksi Simbolik dalam organisasi Masyarakat
- Posisi pemakaian anting di telinga kanan pada pria, menandakan bahwa dia adalah gay
2.Dua gambar gender wanita yang berdampingan seperti di atas dipahami sebagai simbol lesbian oleh kaum lesbian.
3.Contoh penulisan huruf dengan gaya besar-kecil dan ditambahkan symbol-simbol,didefinisikan oleh masyarakat Jakarta sebagai tulisan orang “Alay”. Terminologi alay tersebut yakni kategori manusia yang termasuk dalam strata bawah dan bisa disebut juga “kampungan” atau “norak”.
4.Mengacungkan dua jari yakni telunjuk dan jari tengah. Diyakini masyarakat secarauniversal sebagai simbol perdamaian.
5.Gambar di samping menjelaskan bahwa lelaki berpeci dikenal oleh masyarakat Indonesiasebagai lelaki muslim.
6. Salib dijadikan sebagai simbol agama Nasrani dan pemahaman simbol ini diyakini oleh mayarakat secara universal.
7.Warna pink atau merah muda menjadi simbol wanita dalam menginterpretasikan kelembutan dan kefemininan mereka. Hal ini diyakini oleh wanita dan pria di seluruh dunia.
8.Biru menjadi simbol dari warna lelaki atau maskulinitas dari seorang pria.